Minggu, 31 Juli 2016

MANAJEMEN AGRIBISNIS PERKEBUNAN



NAMA           : ARDINA
NIM                : 130301074
GROUP         : AET 2
TUGAS          : MANAJEMEN AGRIBISNIS

1.      Apa defenisi dari Manajemen Agrobisnis perkebunan
Jawab: Manajemen Agribisnis Tanaman Perkebunan sebagai “Suatu proses/tindakan yang menerapkan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan pengevaluasian dalam pengelolaan kegiatan produksi tanaman perkebunan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (dhiya, 2011).
2.      Lingkup manajemen perkebunan sangat luas dengan berbagai ragam dan kondisi. Jelaskan minimal tiga lingkup Manajemen yang akan mendorong keberhasilan.
Jawab:  Lingkup manajemen perkebunan sangat luas dengan berbagai ragam dan kondisi. Manajemen dituntut agar dapat berbuat berbagai hal seperti berikut :
1)    Mengelola sumber daya alam sebaik-baiknya sehingga mendapatkan hasil yang optimal secara
berkesinambungan tanpa menimbulkan pencemaran.
2)    Mengelola sumber daya manusia yang jumlahnya mencapai ratusan orang, meningkatkan produktivitas, menciptakan kondisi yang serasi, menanamkan rasa memiliki dan mampu menggiring untuk bersama-sama mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Dalam hal ini manajemen harus dapat membagi tugas masing-masing lini.
3)    Mengelola sumber dana yang terbatas sehingga semua rencana dapat berjalan sesuai jadwalyangtelahditetapkan.

4)    Mampu melihat perubahan yang terjadi baik di dalam maupun diluar yang berasal dari berbagai pihak serta harus dapat mengantisipasi dan menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.
5)    Harus dapat menjalin kerjasama yang sebaik-baiknya dengan pihak ketiga apakah sesama usahawan, mitra usaha, instasi pemerintah, penyandang maupun calon pembeli.
6)    Manajemen harus memilki satu sistem administrasi yang dapat menjamin tersedianya data dan informasi yang ”up to date” dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan
(Simanungkalit, 2010).

3.      Menggerakkan atau Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan. Bagaimana upaya seorang manajer dalam memberdayakan karyawannya agar tercapai produktivitas optimal
Jawab: ada beberapa upaya seorang manager dalam memberdayakan karyawannya agar tercapai produktivitas yang optimal.
1.         Manager harus mengambil keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan serta memerintah bawahan untuk mengerjakan dan memberikan laporan-laporan dari hasil pelaksanaaannya.
2.         Manager harus mengevaluasi laporan-laporan yang diberikan bawahan apa baik atau tidak.
3.         Manager harus mempelajari situasi dan kondisi eksternal perusahaan mengenai hal-hal yang mendukung dan menghambat kemajuan perusahaan.
4.         Manager harus mengarahkan dan memotivasi kerjasama yang baik dan hubungan-hubungan yang harmonis antara semua karyawan.
5.         Manager harus mengarahkan dan memotivasi karyawan supaya produktivitas kerjanya tinggi.
6.         Manager harus berusaha meningkatkan kecakapan dan keterampilan bawahan, sehingga dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
7.         Manager harus berusaha meningkatkan kesejahteraan bawahannya.
8.         Manager harus terbuka memberi dan menerima informasi demi tujuan yang ingin dicapainya (Hasibuan, 2011).

4.      Pembangunan ekonomi jangka panjang tidak selalu diarahkan pada sektor industri, tetapi dapat juga diarahkan kepada sektor pertanian dan sektor jasa. Pembangunan jangka panjang yang dilakukan secara terpadu akan dapat mengembangkan sumberdaya yang dapat terbarui (renewable resources). Terkait statemen tersebut diatas, dari sudut pandang agribisnis perkebunan, pembangunan bagaimana pada bidang perkebunan agar dapat meningkatkan pembangunan ekonomi.
Jawab:
Peran pembangunan pertanian sangat berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi, hal tersebut dapat dilihat dari skematik berikut :

Produk hasil pertanian tinggi


                                                     Kebutuhan pangan terpenuhi
                                                
Upah buruh tidak terlalu mahal               

                                                       
      Daya saing meningkat
                                                          Industri Menigkat

                                             Pembangunan Ekonomi Membaik


Dari skematik tersebut dapat dilihat bahwa apabila produk hasil pertanian di Indonesia menghasilkan cukup tinggi, maka kebutuhan pangan dalam negeri akan terpenuhi. Dengan terpenuhinya kubutuhan pangan maka Indonesia tidak perlu mengimport bahan pangan dari Negara lain (misalnya impor beras). Apabila bahan pangan dihasilkan oleh produsen dalam negeri berarti harga dapat terkontrol atau harga dipasar tidak terlalu tinggi, sehingga para buruh juga tidak menuntut upah yang sangat tinggi. Dari hal tersebut, maka daya saing antar pedagang meningkat yang dapat mengakibatkan industri dalam negeri juga meningkat sehingga apabila semua industri sudah maju, maka pembangunann ekonomi tercapai. Sehingga dapat dikatakan bahwa kemajuan pertanian menjamin penyediaan bahan pangan bagi penduduk di pedesaan maupun di perkotaan. Hal ini menjamin penduduk agar tidak kelaparan dan menghemat devisa karena impor bahan makanan dapat dihindari. Kenaikan produktivitas di sektor pertanian akan memperluas pasar dari berbagai kegiatan industri. Kenaikan pendapatan petani akan memperluas pasar industri penghasil input pertanian modern seperti mesin-mesin pertanian dan pupuk kimia, kenaikan pendapatan disektor pertanian akan menciptakan tabungan yang bisa digunakan sektor lain terutama industri sehingga bisa meningkatkan investasi di sektor lain (Noviana, 2012).
5.      Jelaskan potensi pengembangan kelapa sawit di Sumatera Utara
Jawab: Produksi minyak sawit terbesar di Indonesia sebagian besar berada di pulau Sumatera yang  kemudian diikuti oleh Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Provinsi Riau merupakan provinsi penghasil minyak sawit terbesar di Indonesia dengan produksi mencapai 24,84 %  dari produksi nasional pada tahun 2011 sementara Provinsi Sumatera Utara menyumbang minyak sawit sebesar 17,65 % dari produksi nasional dengan luas areal perkebunan kelapa sawit  mencapai 13,067 % dari luas areal perkebunan kelapa sawit nasional(Marganti,2014).
Sumatera Utara merupakan salah satu pusat perkebunan di Indonesia. Perkebunan di Sumatera Utara telah  dibuka sejak jaman penjajahan Belanda. Komoditi hasil perkebunan yang paling penting di Sumatera Utara antara lain kelapa sawit, karet, kopi,coklat dan tembakau Deli yang sangat terkenal di Kota Bremen, Jerman (Marganti, 2014).
Pertumbuhan dan Perkembangan kelapa sawit di Provinsi Sumatera Utara juga menunjukkan trend pertumbuhan yang selalu positif. Sampai dengan tahun 2011 luas areal kelapa sawit di Provinsi Sumatera Utara sudah mencapai 1.075  juta ha dengan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sekitar 15.183 Juta ton/Ha seperti tertera pada tabel 1 dibawah ini. Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan dengan luas areal areal terbesar di Provinsi Sumater Utara dan  merupakan penyumbang kontribusi terbesar dari sektor pertaian terhadap PDRB Provinsi Sumatera Utara (Marganti, 2014).
Tabel : Rekapitulasi Luas Areal dan Produksi  Komoditi Kelapa Sawit Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011
6.      Bagaimana tanggap saudara terkait rendahnya harga CPO akhir akhir ini.
Jawab: menurut saya rendahnya harga CPO akhir-akhir ini karenakan rendahnya permintaan konsumen, maka pasar dunia menjadi lesu, dan harga komoditi termasuk CPO menjadi turun. Sebab itu, rendahnya permintaan yang menyebabkan permintaan pasar menjadi kecil sebagai penyebab utama turunnya harga jual CPO. Keberadaan komoditi global, memang sangat dipengaruhi keberadaan pasokan dan permintaan (supply & demand). Penyebab lain jatuhnya harga CPO global tidak terlepas dari pengaruh jatuhnya harga minyak mentah dunia yang sempat jatuh sampai US$ 30 per barel, yang kemudian mempengaruhi harga-harga komoditas lainnya.
Pertumbuhan ekonomi China yang melambat dan stagnasi di Eropa juga menjadi faktor penyebabpenurunanhargaCPOglobal
.

DAFTAR PUSTAKA
Dhiya, A. 2011. Definisi manajemen agribisnis. www.pascasarjanamaanjemen.com. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016.
Hasibuan.   2011.   Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Bumi aksara . Jakarta.
Marganti, K. 2014. Managemen Perkebunan. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Bogor. Jawa Barat.
Noviana, L.   2012.   Ruang Lingkup Managemen Strategis. Prosiding Seminar Manajemen Irian Jaya, Manokwari, 27-29 Juli 2012.
Simanungkalit, K. 2010. Managemen Dasar.  Modul Pembelajaran Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. Padang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar