Rabu, 02 September 2015

Fotosintesis

TUNJAUAN PUSTAKA
            Fotosintesis dapat dilakukan oleh organisme yang memiliki pigmen klorofil pada sel tubuhnya. Ada empat kelompok organisme yang memiliki klorofil yaitu tumbuhan ganggang, protista multiseluler dan prokariota fotosintetik. Klorofil pada tumbuhan terdapat didalam kloroplas sedangkan  pada organism uniseluler substansi klorofil terdapat didalam sitoplasma. Dengan klorofil organism tersebut mampu menangkap energy matahari untuk mesintesis molekul-molekul  organik kaya energi dan precursor anorganik yaitu air (H2O) dan karbondioksida (Mahmuddin, 2009).
            Pigmen fotosintesis terdapat di daun (1) di sel mesofil daun (2) jika kita ambil sebuah sel palisade (3) di dalam kloroplas (4) dalam kloroplas terdapat granum (5,6) di membrane tilakoid (7) di fotosistem.Pigmen fotosintesis dibagi menjadi pigmen primer dan ppigmen aksesori. Pada pigme primer terdapat di  ppusat reaksi, ialah klorofil a yang terdiri dari P.680 dan P.700, yaitu klorofil a yang terdapat mengarbsorbsi cahaya dengan panjang gelombang 680 nm dan 700 nm merupakan pusat reaksi. Pigmen aksesori yaitu pigmen pigmen yang dapat mengabsorbsi cahaya selain P.680 dan P.700 contohnya karotene, xantopil dan klorofil b (Edyluntung, 2009).
            Karena laju fotosintesis tidak meningkat terus secara tak terbatas dengan meningkatnya penyinaran, maka Blackman mengambil kesimpulan bahwa paling tidak ada dua proses berlainan yang terlibat : satu, suatu proses yang memerlukan cahaya yang satu lagi reaksi yang tidak memerlukan. Yang terakhir ini dinamai reaksi “gelap” walau dapat berlangsung  terus dalam terang. Blackman berteori bahwa pada intensitas cahaya sedang, reaksi “terang” membatasi atau melajukan seluruh proses. Dengan perkataan lain, pada intensitas ini reaksi gelap mampu menangani semua substansi intermediate yang dihasilkan reaksi cahaya (Kimball, 1983).
            Daun sebagan besar spesies tumbuhan menyerap lebih dari 90% panjang gelombang ungu dan biru yang mengenanginya, dan hamper sebagian persentase panjang gelombang jingga dan merah. Hampir semua penyerapan ini dilakukan oleh pigmen kloroplas. Di tilakoid, tiap foton dapat mengeksitasi  sebuah elektron pada karatenoid atau klorofil. Klorofil berwarna hijau karena tidak efektif dalam menyerap panjang gelombang hijau, melainkan memantulkan atau melakukannya (Salisbury dan Ross, 1995).
            Berikut ini adalah beberapa factor yang menentukan laju fotosintesis yaitu (1) intensitas cahaya : laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya (2) Konsentrasi karbondioksida di udara, semakin banyak jumlah bahan yang digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis (3) Suhu: enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya (4) Kadar air: kekurangan air atau kekringan menyebabkan stomata tertutup, menghambat penyerapan karbondioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis (5) Kadar fotosintat (hasil fotosintesis) jika kadar fotosintat seperti karbonhidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik (6) Tahap pertumbuhan (http://anniufilcescorpio.com, 2009).
            Produk fotosintesis digunakan untuk cadangan makanan, struktur respirasi, dan pertumbuhan. Beberapa efisien tumbuhan membagi hasil fotosintesisnya kebagian-bagian yang berbeda-beda itu mempunyai pengaruh penting terhadap hasil panen (Gardnerr dkk, 2008).
            Panjang gelombang yang efektif pada bagian spekstrum merah efektif juga dalam fotosintesis dan menghambat fotosintesis dan menghilangkan respon terhadap sinar merah. Jadi respon terhadap sinar merah tampaknya terjadi Karena sinar itulah yang diserap klorofil, tetapi pengaruh sinar biru tidak bergantung pada fotosintesis. Sebenarnya, sejak tahun (1977) Edwardo Zeiger dan Peter Hepler sudaj mengemukkakan bahwa sinar biru menyebabkan protoplas sel penjaga,yang diisolasi menyerap ion K+ dan menggembung bila tdak terjadi pada sel utuh, stomata akan membuka (Salisbury dan Ross, 1994).
            Seperti diketahui, kebanyakan reaksi kimia berjalan lebih cepat pada sushu yang lebih tinggi (sampai suhu tertentu). Pada suhu 35 derajat celcius, laju fotosintesis tidak menurun sampai ada intensitas cahaya yang lebih tinggi. Hal ini menunnjukkan bahwa reaksi gelap kini berjalan dengan cepat. Faktor bahwa yang menjadi pembatas pada proses ini adalah reaksi terang (http://metabolismelink.freehostia.com, 2000).
            Proses fotosintesis yang terjadi di klroplas melalui dua tahap reaksi yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang aatu disebut reaksi yanhg bergantung cahaya klorofil menyerap cahaya merah dan nilai  yang memiliki gelombang panjang. Unit yang mampu menangkap energy  cahaya dalam kloroplas disebut fotosistem. Energi ditangkap klorofil untuk memecaha air (fotoksis). Reaksi terang terdapat 2 ruet aliran elektron yaitu nonsiklik dan siklik (Multhorpe dan Moorby, 1979).
            Produk  fotosintesis adalah energy yang kaya akan karbohidrat dan oksigen. Didalam tumbuhan terdapat 4 karbohidrat yang berbeda-beda yaitu D-glukosa, D-fruktosa, sukrosa dan pati. Umumnya muncul dalm sel-sel hijau selama atau setelah fotosintesis. Pada fisiologi tanaman dan biokimia telah lama untuk mencoba dan menentukan yang mana karbohidrat produk langsung dari fotosintesis           (Pradhan, 2001).
            Klorpfil tidak larut dalam air, melainkan larut dalam etanol, methanol, eter, aseton,, benzol dan kloroform. Untuk memisahkan klorofil A dan klorofil B beserta pigmen-pigmen lain seperti kasofin, xantofil, orang menggunakan suatu tehnik yang disebut kromatografi (Kirk, 1983)
            Didalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan di pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Pada fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahay dengan panjang gelombang680 nm, sedangkan fotosistem I 700nm kedua fotosistem ini akan bekerjasama secara simultan dala fotosinteis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat (Mahmuddin, 2009).






BAHAN DAN METODE
Waktu dan tempat percobaan
            Adapun percobaan dilakukan pada hari Selasa, 21 Oktober 2014 pukul 13.00 s.d 14.40. Percobaan dilakukan di Laboraturium Fisiologi Tumbuhan Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan padaa ketinggian 25 meter diatas permukaan laut.
Bahan dan Alat
            Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Hyidrilla verticilata sebagai bahan pengamatan, air bahan sebagai bahan indikator, kertas minyak warna merah, kuning dan hijau sebagai indikator percobaan, karet untuk menutup kertas minyak dengan gelas beker dan buku data untuk menulis hasil pengamatan.
            Adapun alat yang dilakukan dalam percobaan ini adalah beaker glass sebagai sebagai media air kolam, funnel sebagai temapat menahan beaker glass, tabung reaksi sebagai alat untuk mereaksikan larutan, kawat sebagai alat untuk menegakkan beaker glass, timbangan analitik sebagai alat penimbang Hyidrilla verticilata, stopwatch sebagai penghitung periode waktu, ember untuk tempat tanaman Hydrilla verticilata, cangkir sebagai tempat air kolam, dan alat tulis untuk menulis data.
Prosedur Percobaan
1.      Ditimbang Hyidrilla verticilata 10 gram sebanyak 5 bagian.
2.      Diisi 5 buah gelas beaker dengan air kolam ¾ bagian
3.      Dimasukkan Hydrilla verticilata kedalam gelas beaker dan ditahan dengan menggunakan funnel hingga setinggi ± 2 cm dari dasar gelas beaker dan ditegakkan dengan menggunakan kawat.
4.      Ditutup ujung funnel dengan tabung reaksi sehingga berisi air tetapi tidak boleh ada gelembung udara di dalam tabung reaksi. Di tutup gelas beaker dengan kertas minyak warna merah, kuning, dan hijau,
5.      Ditempatkan di bawah sinar matahari.
6.      Diamati gelembung udara yang dibentuk pada interval waktu 10 menit sebanyak 5 kali
7.      Dihitung jumlah gelembung udara yang dibentuk persatuan waktu :
Jumlah gelembung udara
         waktu.
8.      Dibandingkan hasil yang diperoleh.







HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
      Waktu
Cahaya
10 Menit
20 menit
30 menit
40 Menit
Merah
1
0
14
18
Kuning
2
0
2
2
Hijau
0
0
0
1
Biru
1
0
0
0
Kontrol
21
14
31
30

Perhitungan
Waktu 10 Menit
Kecepatan Fotosintesis : Jumlah gelembung
                                                 10 x 60
Merah              : 1/600   = 0,00167
Kuning            : 2/600   = 0,0033
Hijau               : 2/600   = 0,0033
Biru                 : 1/600   = 0,00167
Kontrol            : 21/600 = 0,035
Waktu 20 menit
Kecepatan fotosintesis : Jumlah gelembung
                                                 10 x 60
Merah              : 0/1200           = 0
Kuning            : 0/120            = 0
Hijau               : 0/1200           = 0
Biru                 : 0/1200          = 0
Kontrol            : 14/1200        = 0,0167
Waktu 30 menit
Kecepatan fotosintesis : Jumlah gelembung
                  10 x 60
Merah              : 14/1800   = 0,0078
Kuning            : 2/1800   = 0,0011
Hijau               : 2/1800   = 0,0011
Biru                 : 0/1800   = 0
Kontrol            : 31/1800 = 0,0172

Waktu 40 menit
Kecepatan Fotosintesis : Jumlah gelembung
                                                 10 x 60
Merah              : 18/2400   = 0,0075
Kuning            : 2/2400    = 0,0008
Hijau               : 2/2400   = 0,00083
Biru                 : 0/2400   = 0
Kontrol            : 30/2400 = 0,0125

PEMBAHASAN
            Dari percobaan yang telah dilakukan didapat hasil bahwa pada fotosintesis dengan perlakuan warna merah memiliki laju fotosintesis yang tinggi pada menit ke 10, yaitu sebesar  0,00167 dan mengalami penurunan pada menit selanjutnya, yang diakibatkan oleh sedikitnya sinar matahari yang datang. Hal ini juga disebabkan karena spectrum merah (perlakuan warna merah) merupakan penghambat fotosintesis karena dapat menghilangkan respon terhadap sinar merah. Hal ini sesuai dengan literature Salisbury dan Ross (1994) yang menyatakan bahwa panjang gelombang yang efektif pada bagian spectrum merah efektif juga dalam fotosintesis dan menghambat fotosintesis menghilangkan respon terhadap sinar merah. Jadi, respon terhadap sinar merah tampaknya terjadi karena sinar itulah yang di serap oleh klorofil, tetapi pengaruh sinar biru tidak tergantung pada fotosintesis. Sinar yang efektif untuk fotosintesis adalah merah, orange, biru, dan violet.
            Dari percobaan yang telah dilakukan didapat hasil bahwa pada fotosintesis dengan perlakuan warna kuning laju memiliki laju fotosintesis yang tinggi pada menit ke 30, yaitu 0,001 dan terendah pada menit 20 yaitu sebesar 0. Hal ini diakibatkan oleh sinar matahari yang didapat semakin menurun atau kecil sehingga laju fotosintesis semakin rendah. Sinar matahari merupakan komponen penting terhadap fotosintesis karena sinar matahari merupakan sumber energi alami untuk proses fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur Foyer (1984) yang menyatakan bahwa sumber energi alami yang digunakan dalam fotosintesis adalah cahaya matahari.
            Dari percobaan yang telah dilakukan didapat hasil bahwa pada fotosintesis dengan perlakuan warna hijau memiliki laju fotosintesis yang tinggi pada menit ke 30 yaitu sebesar 0,001 dan yang terendah pada menit ke 20 yaitu 0. Laju fotosintesis semakin lama semakin mengalami penurunan. Laju fotosintesis ini tinggi pada menit ke 30  karena perlakuan warna hijau menyerap panjang gelombang tinggi pada warna ungu, biru, jingga, dan merah yang mengenainya dan memantulkan warna hijau itu sendiri. Hal ini sesuai dengan literatur Salisbury dan Ross (1995) yang menyatakan bahwa daun sebagian besar spesies tumbuhan menyerapa lebih dari 90% panjang gelombang ungu dan biru yang mengenainya, dan hamper sebagian persentase panjang gelombang jingga dan merah.
            Pada percobaan yang telah dilakukan pada perlakuan warna merah, kuning, dan hijau yang memiliki laju fotosintesis paling tinggi yaitu pada kertas minyak hijau pada menit ke 10 dengan laju fotosintesis sebesar 0,003 dan laju fotosintesis terendah pada perlakuan warna merah pada menit ke 30 yaitu sebesar 0 hal ini disebabkan pada perlakuan wana hijau menyerap panjang gelombang ungu, biru, merah, dan jingga dan memantulkan atau melalukan warna hijau itu sendiri. Hal ini sesuai dengan literatur Salisbury dan Ross (1995) yang menyatakan bahwa bahwa daun sebagian besar spesie tumbuhan menyerap lebih dari 90% panjang gelombang ungu dan biru yang mengenainya, dan hamper sebagian persentase panjang gelombang jingga dan merah.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis diantaranya adalah yaitu tahap pertumbuhan, kadar fotosintat, suhu, kadar air, sinar matahari, dan lain sebagainya. Pada faktor intensitas cahaya, laju fotosintesis maksimum ketika mendapatkan banyak cahaya. . Hal ini sesuai dengan literature http://anniufilcescorpio.com (2009) yang menyatakan bahwa berikut ini adalah beberapa factor yang menentukan laju fotosintesis yaitu (1) intensitas cahaya, (2) kosentrasi karbondioksida, (3) suhu, (4) kadar air, (5) kadar fotosintat, (6) tahap pertumbuhan.
            Pada percobaan yang dilakukan, tumbuhan yang digunakan adalah Hidrilla verticillata. Pada percobaan ini digunakan tumbuhan air tersebut karena tumbuhan tersebut menghasilkan gelembung-gelembung gas atau oksigen apabila tanaman terkena sinar matahari. Hal ini sesuai dengan luteratur Dwidjoseputro (1980) yang menyatakan bahwa Ingenhousz (1799) sarjana ini membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan oksigen hal ini dibuktikannya dengan percobaannya yang menggunakan tanaman air Hidrilla verticillata di bawah corong terbalik.











KESIMPULAN
1.       Pada perlakuan warna hiaju, laju fotosintesis terttinggi pada menit ke 30 yaitu sebesar 0,001 dan terendah paad menit 20 yaitu 0
2.      Pada perlakuan warna kuning, laju fotosintesis tertinggi pada menit ke 30 yaitu 0,001 dan yang terendah padaa menit 20 yaitu 0
3.      Pada perlakuan warna merah, laju fotosintesis tertinggi pada menit ke10 yaitu 0,001 dan yang terendah padaa menit 20 yaitu 0
4.      Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis diantaranya adalah yaitu tahap pertumbuhan, kadar fotosintat, suhu, kadar air, sinar matahari.
5.      Tanaman air Hidrilla verticillata adalah tumbuhan yang menghasilkan gelembung-gelembung gas atau oksigen.
SARAN
            Sebaiknya praktikum dilakukan pada saat matahari cerah, sehungga laju fotosintesis tumbuhan dapat berlangsung denagn cepat.







DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. 1991. Dasar Pengantar I;mu Tanaman. Penerbit Angkasa, Bandung
Dwidjoseputro, D. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit PT Gramedia, Jakarta
Edyluntungan. 2009. Fotosintesis.http://edyluntungan.com.Diakses pada tanggal 31 November 2014
Foyer, C. H. 1984. Photosyntesis. Interscience Publication, New York
Gardnerr, F. P., R. B. Pearce dan Roger L. M. 2008. Fisiologi Tanaman Budidaya. Diterjemahkan oleh Herawaty, S. Penerbit UI Press, Jakarta
http://anniufilescorpio.com. 2009. Fotosintesis. Diakses pada tanggal 31 November 2014
http://metabolismelink. Freehostia.com. 2010. Fotosintesis. Diakses pada tanggal 31 November 2014
Kimball, J. W. 1983. Biologi. IPB Press, Bogor
Kirk, J. T. O. 1983. Leight and Photosyntesis In Aquatic Ecosystem. Cambridge University Press, London
Mahmudin. 2009. Fotosintesis. http://mahmudin. Wordpress.com. Diakses pada tanggal 31 November 2014
Pradhan, S. 2001. Plant Physiologi. Har-Anand Publication Pvt Ltd, New York
Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1994. Fisiologi Tumbuhan: jilid Satu, Penerbit ITB, Bandung
__________________________. 1995. Fisologi Tumbuhan: Jilid Dua. Penerbit ITB, Bandung
Soemarwoto, T., Indawati, G., Andi, H. N., Sri, S., dan Lily, K. 1990. Biologi Umum II. Penerbut PT Gramedia, Jakarta
Team Penulis. 1983. Botani Umum 2. Penerbit Angkasa Bandung.




               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar