Nama : Ardina
Nim : 130301074
Group : AET 2
PANEN
DAN PASCA PANEN KEDELAI (Glycine max
L. Merril)
1.
Kriteria
Panen Kedelai
Panen kedelai dapat ditandai dengan pada saat biji
mencapai fase masak atau yang ditandai dengan 95 % polong telah berwarna coklat
atau kehitaman dan sebagian besar daun pada tanaman sudah rontok. Daun sudah berwarna kuning/coklat dan
mengering. Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah
menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah
mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau
polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul.
Panen yang terlambat akan merugikan, karena banyak buah yang sudah tua dan
kering, sehingga kulit polong retak-retak atau pecah dan biji lepas
berhamburan. Disamping itu, buah akan gugur akibat tangkai buah mengering dan
lepas dari cabangnya.
Perlu
diperhatikan umur kedelai yang akan dipanen yaitu sekitar 75-110 hari,
tergantung pada varietas dan ketinggian tempat. Perlu diperhatikan, kedelai
yang akan digunakan sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75-100 hari,
sedangkan untuk dijadikan benih dipetik pada umur 100-110 hari, agar kemasakan
biji betul-betul sempurna dan merata. Setelah
panen, polong langsung dijemur. Bila polong sudah kering, dapat dilakukan
perontokkan. Biji yang sudah dibersihkan dikeringkan lagi sampai kadar air 12%
dan selanjutnya disimpan ke dalam Karung Panen dilakukan dengan cara memotong
pangkal batang.
Penentuan saat panen merupakan tahap awal yang
sangat penting dari seluruh rangkaian kegiatan penanganan pasca panen kedelai
karena berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas hasil panennya. Pemanenan
yang terlalu awal, memberikan hasil panen dengan jumlah butir muda yang tinggi
sehingga kualitas biji dan daya simpannya rendah. Sedangkan pemanenan yang
terlambat mengakibatkan penurunan kualitas dan peningkatan kehilangan hasil
sebagai akibat pengaruh cuaca yang tidak menguntungkan maupun serangan hama dan
penyakit pada lahan.
Penentuan saat panen kedelai juga dapat
dilakukan berdasarkan : (1) deskripsi varietas kedelai; (2) kadar air yang
diukur dengan alat ukur kadar air (Moisture Tester); (3) kenampakan fisik.
Secara visual umur panen yang tepat ditandai dengan : (1)daun berwarna kuning
dan rontok; (2) batang telah kering; (3) polong kering, berwarna coklat dan
pecah. Pemanenan kedelai sebaiknya dilakukan pada kadar air rendah (17%-20%),
karena mempunyai beberapa keuntungan yaitu sebagai berikut : (1)rantai kegiatan
penanganan pasca panen lebih pendek sehingga menghemat waktu, tenaga dan biaya;
(2) jumlah susut pasca panen keseluruhan yang mungkin terjadi lebih rendah dari
pemanenan pada kadar air tinggi yaitu susut panen pada kadar air rendah
mencapai 6%, sedangkan pada kadar air tinggi dapat mencapai 13%.
2. Cara Panen Kacang Kedelai
Pemungutan hasil kedelai dilakukan pada saat tidak
hujan, agar hasilnya segera dapat dijemur. a) Pemungutan dengan cara mencabut
Sebelum tanaman dicabut, keadaan tanah perlu diperhatikan terlebih dulu. Pada tanah
ringan dan berpasir, proses pencabutan akan lebih mudah. Cara pencabutan yang
benar ialah dengan memegang batang poko, tangan dalam posisi tepat di bawah
ranting dan cabang yang berbuah. Pencabutan harus dilakukan dengan hati-hati
sebab kedelai yang sudah tua mudah sekali rontok bila tersentuh tangan. b)
Pemungutan dengan cara memotong Alat yang biasanya digunakan untuk memotong
adalah sabit yang cukup tajam, sehingga tidak terlalu banyak menimbulkan
goncangan. Di samping itu dengan alat pemotong yang tajam, pekerjaan bisa
dilakukan dengan cepat dan jumlah buah yang rontok akibat goncangan bisa
ditekan. Pemungutan dengan cara memotong bisa meningkatkan kesuburan tanah,
karena akar dengan bintil-bintilnya yang menyimpan banyak senyawa nitrat tidak
ikut tercabut, tapi tertinggal di dalam tanah. Pada tanah yang keras,
pemungutan dengan cara mencabut sukar dilakukan, maka dengan memotong akan
lebih cepat.
3.
Pascapanen
a.
Pengumpulan dan Pengeringan
Setelah
pemungutan selesai, seluruh hasil panen hendaknya segera dijemur. Kedelai
dikumpulkan kemudian dijemur di atas tikar, anyaman bambu, atau di lantai semen
selama 3 hari. Sesudah kering sempurna dan merata, polong kedelai akan mudah
pecah sehingga bijinya mudah dikeluarkan. Agar kedelai kering sempurna, pada
saat penjemuran hendaknya dilakukan pembalikan berulang kali. Pembalikan juga
menguntungkan karena dengan pembalikan banyak polong pecah dan banyak biji
lepas dari polongnya. Sedangkan biji-biji masih terbungkus polong dengan mudah
bisa dikeluarkan dari polong, asalkan polong sudah cukup kering. Biji kedelai
yang akan digunakan sebagai benih, dijemur secara terpisah. Biji tersebut
sebenarnya telah dipilih dari tanaman-tanaman yang sehat dan dipanen tersendiri,
kemudian dijemur sampai betul-betul kering dengan kadar air 10-15 %. Penjemuran
benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dari pukul 10.00 hingga 12.00 siang.
b.
Penyortiran dan Penggolongan
Terdapat
beberapa cara untuk memisahkan biji dari kulit polongan. Diantaranya dengan
cara memukul-mukul tumpukan brangkasan kedelai secara langsung dengan kayu
atau brangkasan kedelai sebelum dipukul-pukul dimasukkan ke dalam karung, atau
dirontokkan dengan alat pemotong padi. Setelah biji terpisah, brangkasan
disingkirkan. Biji yang terpisah kemudian ditampi agar terpisah dari
kotoran-kotoran lainnya. Biji yang luka dan keriput dipisahkan. Biji yang
bersih ini selanjutnya dijemur kembali sampai kadar airnya 9-11 %. Biji yang sudah
kering lalu dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau disimpan. Sebagai
perkiraan dari batang dan daun basah hasil panen akan diperoleh biji kedelai
sekitar 18,2 %.
c. Penyimpanan dan pengemasan
Sebagai
tanaman pangan, kedelai dapat disimpan dalam jangka waktu cukup lama. Caranya
kedelai disimpan di tempat kering dalam karung. Karung-karung kedelai ini ditumpuk
pada tempat yang diberi alas kayu agar tidak langsung menyentuh tanah atau
lantai. Apabila kedelai disimpan dalam waktu lama, maka setiap 2-3 bulan sekali
harus dijemur lagi sampai kadar airnya sekitar 9-11 %.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar