Rabu, 02 September 2015

HERBARIUM TUMBUHAN



Commelina diffusa Burm. F.
I. Sistematika Bahan
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Commelinales
Family             : Commelinaceae
Genus             : Commelina
Spesies           : Commelina diffusa Burm. F. (  nama latin  )
                        Aur-aur    (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan 
a.      Akar
Akar Aur-aur(Commelina diffusa Burm. F.) termasuk kedalam system perakaran serabut. Akar aur-aur tumbuh menjalar. Akara aur-aur memiliki banyak percabangan akar. Akar aur-aur memiliki banyak rambut-rambut halus atau bulu-bulu halus. Akar aur-aur memiliki warna coklat tua. Akar aur-aur tumbuh di tanah yang lembab.

b.      Batang
Batang Aur-aur(Commelina diffusa Burm. F.) tumbuh menjalar. Batang aur-aur berbentuk bulat dan lunak. Batang aur-aur  tidak berambut,memiliki warna hijau muda bercorak ungu, buku-bukunya mengeluarkan akar dan tunas cabang, bagian ujung batang tegak atau melengkung dan tingginya 6-60 cm.


c.       Daun
Daun Aur-aur(Commelina diffusa Burm. F.) berbangun daun lanset, umumnya berukuran panjang kurang dari enam kali lebarnya, permukaannya licin, pangkalnya berbentuk bundar dan tidak simetris, ujungnya agak runcing, tepinya terasa kasar bila diraba, ukuran panangnya 2,5-8 cm lebarnya 0,75-2,5 cm dan tidak bertangkai.

d.      Bunga
Bunga Aur-aur(Commelina diffusa Burm. F.) tumbuh sendiriann dari buku b erhadapan dengan daun, dilindungi oleh braktea yang menyeruai daun berbentuk perahu, pangkalnya berbentuk bula dan melancip tajam ke ujung, perbungaan bercabang dua cabang arah belakang panjangnya 10-22 mm berbunga satu sampai tiga dan tersembul tinggi keluar braktea.


e.       Buah
Buah Aur-aur(Commelina diffusa Burm. F.) merupakan bakal buah beruang tiga. Buah aur-aur termasuk ke dalam buah kotak. Buah aur-aur berbentuk memanjang. Buah aur-aur memiliki panjang kurang lebih 7 mm.  Buah aur-aur akan pecah menurut ruang. Buah aur-aur berisi tiga sampai lima biji.


f.       Biji
Biji Aur-aur(Commelina diffusa Burm. F.) memiliki tonjolan atau bertonjolan. Biji aur-aur memiliki bentuk jala. Biji aur-aur tidak memiliki rambut-rambut halus atau bulu-bulu halus di seluruh permukaannya. Biji aur-aur terdapat di dalam ruang dari setiap bakal buahnya. Biji aur-aur banyak terdapat pada setiap ruangnya.

III. Jalan Tabel
1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a, 15a,
109b, 119b, 120b, 128b, 129a, 130b, 132b, 133b, 134a …….:24.Commelinaceae
2a…………………………………………………………………….:2.Commelina
IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.




Hyptis rhomboidea Mart. Gal.
I. Sistematika Bahan
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Lamiales
Family             : Lamiaceae
Genus             : Passiflora
Spesies           : Hyptis rhomboidea Mart. Gal.                      (  nama latin  )
                             Godong puser                                               (nama daerah)
II. Morfologi Tumbuhan
a.      Akar
Akar Godong puser (Hyptis rhomboidea Mart. Gal.) termasuk ke dalam sistem perakaran serabut, akar Godong puser berwarna kuning kecoklatan dan akarnya tumbuh menjalar. Akar Godong puser biasanya tumbuh menjalar pada tanaman lain. Pada akar Godong puser memiliki banyak percabangan dan banyak terdapat bulu – bulu halus.
b.      Batang
Batang Godong puser (Hyptis rhomboidea Mart. Gal.) tumbuh tegak tingginya 50-200cm, berbentuk segi empat dengan alur dangkal yang membujur, sisi-sisinya berambut pendek, warnanya hijau bercorak lembayung, pada buku-buku batang dan cabang daun duduk berhadapan, pada buku tumbh sepasang daun yang duduk berhadapan.
c.       Daun
Daun Godong puser (Hyptis rhomboidea Mart. Gal.) berbangun daun bulat telur, tepinya beringgit dengan taju agak tumpul mengarah ke depan, ujung daun agak runcing, pangkal daun agaklancip, tangkainya pendek 0-3 cm, urat daun sebelah bawah nyata berambut halus dan jarang, ukuran panjangnya 3,5-18,5 cm dan lebarnya 1-7 cm.
d.      Bunga
Bunga Godong puser (Hyptis rhomboidea Mart. Gal.) berbentuk lonceng atau genta yang ramping, kelopka panjangnya 4-6 mm hijau dan berambut, tajuk berdaun lima warnanya putih, bibir atas bercorak agak lembayung sedang bibir bawah tepinya berwarna lembayung kecoklatan, panjangnya 5-6 mm, muncul sendirian dari ketiak daun.
e.         Buah
Buah Godong puser (Hyptis rhomboidea Mart. Gal.) berbentuk bulat, bewarna coklat kehitam-hitaman, memiliki diameter 0,2 mm, system perkecambahannya epigeal (diatas tanah), dan merupakan buah sejati
f.       Biji
Biji Godong puser (Hyptis rhomboidea Mart. Gal.) berbentuk kecil, biji godong puser berwarna coklat kehitam-hitaman. Biji godong puser tidak memiliki rambut-rambut atau bulu-bulu halus di seluruh permukaannya. Biji godong puser memiliki hilum atau bekas tempat melekatnya biji yang berwarna putih. 


III. Jalan Tabel
1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14b, 16a (golongan 10) 239b, 243b, 244b, 248b, 249b, 250b, 267a, 268b, 271b………………………………………………..lamiaceae
1a, 2b, 4a, 5a………………………………Hyptis rhomboidea Mart. & Gal.

IV. Daftar Pustaka
Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan  aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.        
Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 
_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.







Urena lobata Linn.
1.Sistematika Bahan
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Malvales
Family             : Malvaceae
Genus             : Urena
Spesies           : Urena lobata Linn.(  nama latin  )
                             Pulutan   (nama daerah)
II. Morfologi Tumbuhan
a.          Akar
Akar rumput pulutan (urena lobata L.) bewarna putih kekuning-kuningan, memiliki tudung akar (kalyptra), merupakan akar tunggang (radix adventia), memiliki bulu-bulu halus, perakarannya kuat pada tanah.

b.       Batang
Batang kemerah-merahan, berbentuk bulat, memiliki banyak ranting, batang nya berkambium, berkayu, memiliki tinggi kira-kira 50-100 cm atau bahkan lebih.

c.                   Daun
Pucat di bawah, ovate untuk suborbicular, 3 sampai 9 cm, berbentuk hati di dasar, lebih atau kurang bergigi atau agak lobed atau miring, lobus tidak melebihi melampaui tengah daun dan sinus yang biasanya luas dan akut.
d.                  Bunga
Merah muda atau keunguan, sekitar 1,7 mm dan ditanggung sendiri-sendiri dalam axil daun, atau agak di malai. Kelopak 5, bebas di atas, bawaan bawah dan adnate ke tabung staminal; memotong tabung staminal atau teliti bergigi, kepala sari banyak, Ovarium 5-bersel, cabang stigma 10.

e.                   Buah
Bulat merata, lebar sekitar 7 mm, dengan 5 karpel ditutupi dengan  agak pendek, buahnya berduri, merupakan buah  sejati.

f.                   Biji
System perkecambahannya adalah epigeal (diatas tanah), biji bewarna cokelat, ukurannya kurang lebih 0.2 mm, bijinya mudah pecah, penyebaran biji nya bisa melalui angin, burung, dan manusia.


III. Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a, 15a (golongan 8) 109a, 119b, 120b, 128b, 129b, 135b, 136b, 139b, 140b, 142a, 143a, 144a…………………………………. Malvaceae
1a, 2a……………………………………………………………….Urena lobata L.






IV. Daftar Pustaka
Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.
                                                                          
Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.











Nephrolepis biserrata Schott.
I.                               Sistematika Bahan
Kingdom                                 : Plantae
Divisi                                       : Pteridopyhta
Kelas                                       : Pteridopsida
Ordo                                        : Polypodiales
Family                                     : Polypodiaceae
Genus                                      : Nephrolepis
Spesies                                    : Nephrolepis biserrata Schott. (nama latin)
                                                 Paku harupat (nama daerah)
II.                            Morfologi
a.                  Akar
Akar paku harupat (nephrolepis biserrata Schott.) adalah akar serabut. Paku harupat (nephrolepis biserrata Schott.) memiliki rimpang yang kuat, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan air, akarnya tumbuh dibawah permukaan tanah, bewarna hitam.
b.                  Batang
Batang paku harupat (nephrolepis biserrata Schott.) tidak berbuku, permukaan batangnya licin, tumbuh dibawakh permukaan tanah, batang nya tumbuh telentang, dank eras.

c.                   Daun
Daun paku harupat (Nephrolepis biserrata Schott.) berdaun rapat, helaian daunnya (vagina) melengkung, bentuk daunnya lanset, pangkal daunnya berbentuk baji, dan urat daunnya sejajar.
d.                  Spora
Sori dari paku harupat (Nephrolepis biserrata Schott.) mudah tersebar, ukurannya kurang lebih 0.05 mm. bewarna cokelat, sori adalah kumpulan dari spora-spora, sori paku harupat (Nephrolepis biserrata Schott.) adalah alat perkembang biakan.

III.                         Jalan Tabel
1a, 17b, 18b, 19b, 22b, 23b, 24b, 25b, 26b,………………………….11. polypodiaceae
1a, 5b, 10b, 11a………………………………………………………..Nephrolepis
1b, 2b…………………………………………………………………Nephrolepis biserrata







IV.                         Daftar Pustaka
Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.        
Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
__________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

















Imperata cylindrica Beauv.

I.                               Sistematika Bahan
Kingdom                                 : Plantae
Divisi                                       : Spermatophyta
Subdivisi                                 : Angiospermae
Kelas                                       : Monocotyledoneae
Ordo                                        : Graminales
Famili                                      : Gramineae
Genus                                      : Imperata
Spesies                                    : Imperata cylindrical Beauv.  (nama latin)
                                                  Ilalang   (nama daerah)

II.                            Morfologi

a.                  Akar
Akar ilalang (Imperata cylindica Beauv.) adalah akar serabut (radix adventia), memiliki rimpang yang bersisik, memiliki tunas yang merayap dibawah tanah, memiliki sedikit cabang-cabang akar, warna akarnya putih kekuning-kuningan.

b.                  Batang
Tinggi batang ilalang (Imperata cylindrical Beauv.) adalah kurang lebih120-150 cm, permukaan batang ilalang (Imperata cylindrical Beauv.) beruas-ruas, tidak melakukan percabangan, arah tumbuh keatas, selama waktu yang panjang dibawah tanah dan pendek.

c.                   Daun
Daun ilalang (Imperata cylindrical Beauv.) berbentuk lanset, tepi daunnya sangat kasar, helaian daun nya rudimenter (daun atas kecil),  panjang daun kurang lebih 12-80 cm, pangkal daun menyempit dan berbentuk talalng.


d.                  Bunga
Bunga ilalang (Imperata cylindrical Beauv.) mempunyai malai, bunga terdapat di ujung batang (flos terminalis),  memiliki benang sari kerap kali 2, kepala putik panjang dan bewarna ungu, bentuk bunganya silinder ramping.

e.                   Buah
Buah ilalang (Imperata cylindrical Beauv.) berbentuk elips, bersatu dengan biji di dinding buahnya, buah nya menyerupai perak, memiliki buah yang kecil, buahnya tidak begitu terlihat, karena ketika masak buah ilalang (Imperata cylindrical Schott.) berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.

f.                   Biji
Biji ilalang (Imperata cylindrical Beauv.) berbentuk bulat, dengan banyak biji, mempunyai rambut-rambut halus,  warna bij putih dan sangat ringan.


III.                         Jalan Tabel
1b, 2b, 3b, 4a, 5a………………………………………..19. Graminae
1b, 2b, 17a……………………………………………….Impperata
16……………………………………………………………..Imperata cylindrical Beauv.







IV.                         Daftar Pustaka
Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.        
Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.










Ottochloa nodosa (Kunth) Dandy
I.                               Sistematika Bahan
Kingdom                     : Plantae
Divisi                           : Spermatophyta
Subdivisi                     : Angiospermae
Kelas                           : Monocotyledoneae
Ordo                            : Graminales
Famili                          : Gramineae
Genus                          : Ottochloa
Spesies                        : Ottochloa nodosa (Kunth) Dandy. (nama latin)
                                      Rumput sarang buaya (nama daerah)
II.                            Morfologi
a.                  Akar
Akar rumput sarang buaya (Ottochloa nodosa (Kunth) Dandy. Adalah serabut, system perakarnnya tidak kuat, akar bewarna cokelat, memiliki banyak serabut-serabut akar, panjang akar kurang lebih 5-20 cm.
b.                  Batang
Batang rumput sarang buaya (Ottochloa nodosa (Kunth) Dandy. Adalah barbaring, batangnya tidak berkambium, akan tumbuh akar diruas-ruas batang, batang berair, bewarna hijau.

c.                   Daun
Daun rumput sarang buaya (Ottochloa nodosa (Kunth) Dandy. Berbentuk lanset, memiliki bulu-bulu halus pada permukaan daunnya, merupakan daun lengkap karena memiliki vagina (pelepah), lamina (helaian daun) dan petioles (tangkai), daun tunggal, pangkal daunnya runcing, bangun daun berbentuk pita.
d.                  Bunga
Perbungaan terdiri dari tandan, kuntum basal steril tandus, bunganya unilateral, panjang tandan kurang lebih 15-20 cm, sulit menemukan dan membedakan benang sari.
e.                   Buah
Buah rumput sarang buaya (Ottochloa nodosa (kunth) Dandy berukuran kecil, bewarna cokelat, terkumpul dalam bulir, merupakan buah sejati, dan buah berlekatan dengan dinding biji.
f.                   Biji
Biji rumput sarang buaya (Ottochloa nodosa (Kunth) Dandy berukuran 0.05-0.1 mm, warna biji kekuning-kuningan, memiliki endosperm, sangat ringan, tidak memiliki rambut-rambut halus.

III.                         Jalan Tabel
1b, 2b, 3b, 4a, 5a………………………………………..19. Graminae
1b, 2c, 18b, 20a, 21b, 22a……………………………….. Ottochloa nodosa (Kunth) Dandy

IV.                         Daftar Pustaka
Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.
Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.










Mikania micrantha H.B.K
I.                               Sistematika Bahan
Kingdom                                 : Plantae
Divisi                                       : Spermatophyta
Subdivisi                                 : Angiospermae
Kelas                                       : Dycotyledoneae
Ordo                                        : Asterales
Famili                                      : Asteraceae
Genus                                      : Mikania
Spesies                                    : Mikania micrantha H.B.K (nama latin)
                                                  Kamania  (nama daerah)

II.                            Morfologi
a.                  Akar
Akar kamania (Mikania micrantha H.B.K) adalah akar tunggang, system perakarannya kuat, memiliki banyak serabut-serabut akar, panjang akar tidak lebih dari 1 meter, akar bewarna putih kekuning-kuningan.
b.                  Batang
Batang kamania (Mikania  micrantha)  tumbuh menjalar berwarna hijau muda, bercabang dan ditumbuhi rambut-rambut halus. Panjang batang dapat mencapai 3-6m. Pada tiap ruas terdapat dua helai daun yang saling berhadapan, tunas baru dan bunga.
c.                   Daun
Helai daun berbentuk segitiga menyerupai hati , dengan panjang daun 4-13cm , dan lebar daun 2-9cm.  Permukaan daun menyerupai mangkok dengan tepi daun bergerigi, dan daun tidak lengkap.
d.                  Bunga
Bunga tumbuh berwarna putih, berukuran kecil dengan panjang 4.5-6mm, dan tumbuh dari ketiak daun atau pada ujung tunas. Biji dihasilkan dalam jumlah besar, berwarna coklat kehitaman dengan panjang 2mm.
e.                   Buah
Buah berbentuk bulat telur terbalik, berwarna hijau,  berukuran 1 – 3 mm, buah nya merupakan buah sejati, dan memiliki kulit biji yang tipis.
f.                   Biji
Biji  dapat berubah menjadi pappus dalam beberapa menit, penyebaran biji terjadi antara bulan Oktober - April. Jumlah rata - rata biji per mg adalah ± 12 - 108 biji, biji nya bewarna cokelat, dan memiliki endosperm.

III.                         Jalan Tabel
....................................................................................................................................Asteraceae.........................................................................................................................................Mikania...................................................................................................Mikania micrantha H.B.K

IV.                         Daftar Pustaka
Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.
Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.










Centotheca lappacea (L.) Desv.

I.                                           Sistematika Bahan
Kingdom                                 : Plantae
Divisi                                       : Spermatophyta
Subdivisi                                 : Angiospermae
Kelas                                       : Dycotyledoneae
Ordo                                        : Poales
Famili                                      : Poaceae
Genus                                      : Centotheca
Spesies                                    : Centotheca lappaceae (L.) Desv. (nama latin)
                                                  Padi-padian (nama daerah)

II.                                        Morfologi
a.                  Akar
Akar padi-padian (Centotheca lappaceae (L.) Desv.­) merupakan akar serabut, system perakarannya cukup kuat, warna akar nya adalah cokelat, panjang nya kurang lebih 1 meter,  dan memiliki serabut-serabut akar.
b.                  Batang
Tinggi batang padi-padian (Centotheca lappaceae (L.) Desv.) adalah kurang lebih 120-150 cm, permukaan batang padi-padian (Centotheca lappaceae (L.) Desv.) beruas-ruas, tidak melakukan percabangan, arah tumbuh keatas, selama waktu yang panjang dibawah tanah dan pendek.berbentuk bulat, dan berongga.

c.                   Daun
Daun-daun soliter pada buku-buku, tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun.


d.                  Bunga
Dasar karangan bunga satuannya anak bulir (spikelet) yang dapat bertangkai atau tidak (sessilis). Masing-masing anak bulir tersusun atas satu atau lebih bunga kecil (floret), di mana tiap-tiap bunga kecil biasanya dikelilingi oleh sepasang daun pelindung (bractea) yang tidak sama besarnya, yang besar disebut lemna dan yang kecil disebut palea. Buah disebut caryopsis atau grain

e.                   Buah

warna hijau kemerahan, terdapat 1-3 floret (5-8 mm), ujungnya runcing dan sekam kelopak tumpul, buahnya merupakan buah sejati

f.                   Biji
Biji rumput padi-padian (Centotheca lappaceae (L.) Desv)  berukuran 0.05-0.1 mm, warna biji kekuning-kuningan, memiliki endosperm, sangat ringan, tidak memiliki rambut-rambut halus.

III.                                     Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4a, 5a………………………………………..19. Graminae
1b, 2c, 18b, 20b, 23a…………………………………….. (Centotheca lappaceae (L.) Desv)


















IV.                                     Daftar Pustaka
Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.
Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka Aseli, Jakarta.
____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.










                                                                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar